JAKARTA, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto temui rombongan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantornya, Jum’at (2/05)
Pada Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Pendidikan Indonesia menyampaikan sederet tuntutan terkait pendidikan yang harus diperbaiki oleh pemerintah.
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, mengucapkan rasa terima kasihnya atas suara-suara kritis para mahasiswa sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja pemerintah,
”Saya optimistis, mahasiswa-mahasiswa kritis seperti kalianlah yang bisa mengisi dan memajukan bangsa Indonesia. Kami mendapatkan berbagai masukan,” katanya, Jum’at (2/05)
la juga memastikan telah menyimak dan menerima setiap tuntutan untuk ditindaklanjuti dalam kebijakan-kebijakannya demi perbaikan pendidikan ke depan.
Pada kesempatan yang sama, ia juga menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah perwakilan mahasiswa, mulai dari perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Beberapa di antara seperti tingginya biaya kuliah, kesejahteraan dosen dan guru, kualitas dan akses pendidikan, kekerasan seksual, hingga militerisme yang masuk kampus. Para mahasiswa juga menyampaikan policy brief yang menjadi PR bagi pemerintah di sektor pendidikan untuk segera dituntaskan.
Usai berdialog, Brian menyampaikan pendapatnya yang setuju atas setiap aspirasi para mahasiswa,
”Hampir semua, apa-apa yang disampaikan mahasiswa kita sepakat, dan ini menjadi pengingat kita untuk terus meningkatkan kesejahteraan dosen,” ujar Brian
la pun memastikan mengingat setiap tuntutan untuk selanjutnya ditindaklanjuti dalam kebijakannya dan menyampaikan terima kasih atas berbagai usulan tersebut.
”Teman-teman mahasiswa menyampaikan, mengingatkan kepada kita bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan, akses pendidikan bisa diperluas, saya rasa tu semua memang sudah dipikirkan oleh kita, tetapi kita berterima kasih sudah diingatkan oleh mahasiswa untuk terus memperjuangkan itu,” tandasnya
Sementara itu, Jenderal Lapangan Aksi asal UPN Veteran Jakarta Fadli Yudistira menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengawal tuntutan yang sudah disampaikan ke menteri tersebut.
”Pasti teman-teman akan melakukan pengawalan dan tangkapan-tangkapan video kami pada hari ini akakn menjadi satu utang yang nanti akan kita tagih juga secara penyelesaiannya dari Pak Menteri, khususnya di pendidikan tinggi,” kata Fadli.
Termasuk nantinya, “Targetnya adalah setiap policy brief, tuntutan, dan kajian yang sudah dibuat sama teman-teman betul-betul bisa dibaca, betul-betul bisa nanti dipublikasikan apa saja hasilnya, dan direspons dengan respons yang cukup baik.”
”Jadi itu betul-betul dipelajari, karena kami rasa ini adalah tuntutan yang juga dibangun dari teman-teman yang inteleknya juga didorong, tidak anarkis, dan aksi hari ini juga selesai dengan cukup damai kurasa,” pungkasnya.